Asal Kata “Debat Kusir”

“Debat kusir” konon dicetuskan oleh Agus Salim berdasarkan pengalaman beliau saat berdebat dng kusir delman.
Ya, ternyata istilah debat kusir mulai populer ketika tokoh nasional tersebut menceritakan kepada khalayak tentang apa yang dialaminya sepulang dari kantor. Dialah KH Agus Salim salah satu dari sekian banyak pahlawan nasional. Ia seorang muslim. Ia dikenal sebagai jurnalis dan diplomat ulung. Ia menguasai setidaknya tujuh bahasa asing. Pada awal pembentukan dasar negara Indonesia ia menjadi anggota Panitia Sembilan. Pada masa pemerintahan Sjahrir hingga Hatta KH Agus Salim didapuk di kementerian luar negeri, mulai dari menjadi menteri muda hingga akhirnya menjadi penasihat menteri.

Hari itu parlemen memanas akibat adu argumen yang tiada h
abisnya antar anggota parlemen. KH Agus Salim mengingatkan agar para hadirin tidak berdebat kusir. Debat kusir tidak akan ada habisnya. Orang-orang terdiam mendengar istilah debat kusir yang dilontarkan oleh KH Agus Salim.

“Begini ceritanya. Suatu saat saya pulang kantor naik delman, saat itulah saya tak bisa mengalahkan lawan debat saya untuk pertama kalinya. Bukan di PBB saya kalah bicara tapi di atas delman dan hanya berhadapan dengan seorang kusir lah saya justru tak bisa memenangkan perdebatan saya. Saya sebut peristiwa itu sebagai debat kusir.”

“Anda semua jangan mengikuti jejak saya untuk debat kusir, debat tanpa tujuan akhir, hanya ingin membuktikan bahwa kita berada di pihak yang benar, tanpa pemecahan masalah sama sekali.”

“Saat itu,” kenang Agus Salim, “kami sama-sama memandangi pantat kuda yang menarik delman kami.”

“Tiba-tiba kudanya kentut. Saya katakan pada pak kusir, ‘Ini kudanya masuk angin Pak!’”

“Kusirnya bilang, ‘Bukan Pak, kuda saya keluar angin!’”

“Iya, dia kentut, keluar angin, tapi itu artinya dia masuk angin!”

“Tapi Pak, itu artinya dia keluar angin, bukan masuk angin!”

“Coba dipriksakan Pak, kuda Bapak sakit itu, masuk angin!”

“Sudah diobati Pak, makanya dia sudah bisa keluar angin!”

“Begitulah, debat kusir itu hanya selesai saat saya sudah sampai depan rumah. Apabila kami bertemu lagi mungkin kami masih akan memperdebatkan kentut kuda itu.”

“Hadirin sekalian, mari kita tinggalkan debat kusir, mari kita cari pemecahan masalah ini bersama-sama demi persatuan dan kesatuan bangsa.”

Begitulah, konon peristiwa ini sangat terkenal sehingga jika orang tua Anda lahir sebelum tahun 40an, tentu beliau juga mengenal asal muasal istilah debat kusir yang dicetuskan oleh KH Agus Salim.

Cerita ini adalah salah 1 kisah asal mula kata “Debat Kusir”, sampai cerita ini dibuat belum ada klaim yang kuat mengenai Istilah debat kusir. Kembali kepada substansi Debat, maka kita hindari perdebatan yang tidak produktif dan konstruktif, apalagi mengarah pada Debat yang tidak berkesudahan untuk menunjukkan ego masing-masing.

About the Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like these