Biang keringat memang cukup mengganggu . Ruam kecil berwarna merah yang menonjol itu terasa gatal dan membuat kulit terasa perih dengan sensasi menyengat. Kedua anak saya seringkali mengalaminya saat cuaca panas, bagian dahi, leher dan tangannya akan penuh dengan biang keringat.
Biang keringat ini biasanya lebih mudah dialami oleh bayi mapun anak-anak karena pengaturan suhu bayi belum sempurna dan kelenjar keringat bayi belum sepenuhnya berkembang sehingga belum mampu mengeluarkakan keringat dengan baik. Bagian yang sering terkena biang keringat adalah wajah, leher, punggung, dada dan selangkangan.
Gejala Biang Keringat
Terdapat perbedaan lokasi munculnya ruam pada orang dewasa dan bayi. Pada bayi biang keringat biasanya muncul pada bagian leher dan terkadang pada bagian ketiak, lipatan siku, dan selangkangan. Sedangkan biang keringat pada orang dewasa biasanya muncul pada lipatan kulit yang bergesekan dengan pakaian.
Walaupun tidak berbahaya dan tidak menular, biang keringat bisa mengganggu kenyamanan. Kondisi ini biasanya terjadi ketika cuaca panas atau suhu lembab. Berikut beberapa gejala biang keringat :
– Bintik kecil berwarna merah di tempat menumpuknya keringat
– Rasa gatal atau perih dan tajam pada ruam
– Merasa pusing dan haus
– Kadang ada yang membuat kelelahan,
– Suhu tubuh bisa meningkat hingga 40 derajat celcius dan menggigil
– Nanah keluar dari bintil dan benjolan ruam
– Pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak dan selengkangan
Gejala biang keringat ini bisa saja muncul di seluruh bagian tubuh dan terjadi pada semua orang namun paling sering terjadi pada bayi dan anak. Kadang biang keringat bisa tampak seperti jerawat pasir.
Selain karena faktor udara panas yang bisa memicu biang keringat. Ada juga faktor lainnya seperti aktivitas fisik tertenu yang mengeluarkan banyak keringat, obesitas (berat badan berlebih) maupun bed rest atau tirah baring yang terlalu lama.
Biang keringat atau miliaria pun ada beberapa jenis. Yang pertama yaitu miliaria crystallina merupakan biang keringat paling ringan. Pada tingkat ini hanya mempengaruhi kulit lapisan atas yang tipis. Akan tampak lecet dan kulit menjadi kemerahan.
Tingkat selanjutnya adalah miliaria rubra merupakan biang keringat yang lebih berat. Hal ini karena keringat yang masuk ke dalam lapisan kulit hidup, mulai mengganggu dan terasa gatal. Nah ada juga miliaria pustulosais yang merupakan komplikasi dari miliaria rubra. Kerigat akan terinfeksi bakteri piogenik dan berubah jadi nanah.
Mengatasi biang keringat
Untuk mencegah biang keringat kita bisa menggunakan pakaian dengan bahan yang dingin, memakai topi dan payung saat ke luar rumah, mengguankan sun screen, menyeka keringat yang menumpuk setelah aktivitas atau olahraga dan minum banyak air putih. Namun jika biang keringat sudah terjadi ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya:
1. Mengompres bagian yang mengalami biang keringat dengan es batu atau kain yang lembab
2. Membersihkan biang keringat dengan air mengalir dan sabun yang lembut atau sabun anti kuman
3. Menaburkan bedak talek/ bedak dingin di bagian rumah untuk mengurasi rasa gatal atau tidak nyaman
4. Membuat tubuh menjadi dingin misalnya dengan mandi atau berendam
5. Mengonsumsi cairan agar tidak dehidrasi
6. Menggunakan pakaian yang longgar dan dingin untuk menghambat pengeluaran keringat
Nah jika kondisi biang keringat yang dialami semakin parah dan menunjukkan tanda-tanda infeksi sebaiknya menghubungi dokter untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
Semoga bermanfaat!